All about Busway Transjakarta

Minggu, 01 Desember 2013

Assalamu'alaikum, salam sahabat buat para pengunjung setia blogku.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas semua tentang transportasi massal di jakarta yang sudah tak asing di dengar lagi saat ini. Tentunya semua hanya berdasarkan pengamat dan pendapat dari saya pribadi. Karna tiap masing-masing orang mempunyai argumennya sendiri-sendiri.
Langsung aja deh..

Saya sendiri baru merasakan naik busway itu waktu tahun 2010. Meskipun pada tahun itu busway sudah cukup populer, namun koridornya masih sedikit pada saat itu. Awal aku naik busway tentunya sangat membingungkan. Karna busway itu punya rutenya masing-masing. Lantas pada waktu itu saya gak berani naik sendirian, musti bawa temen. Karna takut nyasar hihihi..

Pertamakalinya saya naik busway saya sangat merasa bingung dan capek pastinya. Ketika pulang sampai rumah, saya 'ngedumel' gak mau naik busway lagi.
Seiring berjalannya waktu, mau gak mau saya harus naik busway, karena tempat yang saya tuju di lewati betul oleh busway. Meskipun sudah berulang-ulang kali naik busway, saya masih gak hafal-hafal juga sama rute dan koridornya. Gak salah lagi setelah bayar tiketnya saya langsung melototin peta busway yang terpampang di setiap halte. Entahlah otak saya mungkin agak bloon untuk menghafal pada saat itu. haha..

Akhirnya saya mulai merasa sangat mengerti naik busway itu ketika saya download peta transjakarta yang saya searching di mbah google. Barulah saya sangat merasa nyaman dan aman gak usah khawatir nyasar lagi. Hehe..

Menurutku, sebenarnya naik busway itu aman ya dari rawan kejahatan. Gak akan mungkin ada copet di dalam bus, karna pintu busway sendiri hanya terbuka secara otomatis pada saat bus berhenti pada tiap-tiap haltenya saja. Kalau ada copet dalam busway, mungkin tuh copet bakal di keroyok sama seluruh penumpang busway beserta penjaganya. Karna dia gak akan bisa lari lantaran pintu bus selalu tertutup rapat pada saat bus berjalan. Lain hal jika tukang copetnya mahir dan gak ketahuan sama yang dicopetnya. Hehe.. tapi itu semua gak mungkin dehh.. :-D

Sebenarnya naik busway itu enak sih, karena biayanya yang begitu murah meriah, cuman dengan mengeluarkan biaya Rp. 3500 saja kita bisa keliling jakarta seharian (tanpa keluar dari halte hehe). Apalagi jika kita naiknya pukul 05:00 s/d 07:00 bayarnya cuma Rp.2000.- murah kan?? Hehe..

Tapi saya ingin mengkritik beberapa kekurangan dari busway Transjakarta ini.
Yang pertama, menurut saya kalo berangkat kerja lebih baik jangan naik busway. Kenapa gue bilang begitu? Karena busway itu seringkali datangnya sangat lamaaaa dan lelet sekali. Pernah saya hampir setengah jam menunggu busway di halte. Belum lagi penumpangnya yang sungguh 'beujibun' penuhnya. Akhirnya saya telat masuk kerja.
Mungkin pesan yang ingin saya sampaikan, sebaiknya jumlah koridornya lebih di perbanyak dan di percepat dikit berangkatnya.

Yang kedua, seharusnya di tiap-tiap hate transfer di sediakan toilet umum untuk para penumpang. Karna Anda tau sendiri kan? Bagaimana antriannya pada tiap halte transfer koridor?
coba deh, saya sendiri saja pernah beberapa kali merasakan ingin pipis pada saat antri busway. Tapi gak bakal mungkin saya bisa kencing saat itu juga. Belum lagi antrian yang bukan main panjangnya. Karna di halte busway gak ada toilet, jadi terpaksa saya harus tahan sampai di tempat tujuan. Masa iya saya harus pipis di bawah jembatan? Kan gak mungkin dong. Dan meskipun di pinggir jalan ada toilet umum, tapi mesti bayar lagi jika sudah keluar dari halte busway. Huhhhh menyebalkan..

Yang paling saya setuju ialah, ketika pemprov DKI mengeluarkan peraturan dan sanksi tilang kepada kendaraan bermotor maupun mobil yang melintas jalur busway. Kenapa saya bisa sangat setuju mengacungkan empat jempol?? Karena apabila tidak ditetapkan aturan tersebut, percuma saja kita naik busway yang sudah di bikin jalurnya sendiri tapi kok masih kena macet juga?. Tujuan penumpang naik busway itu kan agar cepat menghindari macet. Kadang saya suka kesal sendiri apabila melihat kendaraan yang masih bandel dan belum kena batunya yang masih melintas di jalur busway. Dan lebih mirisnya lagi, tidak ada polisi disana. Huuuhhhhh rasanya saya ingin menjadi polisi dadakan saja pada saat itu. Hehe (mana ada polisi dadakan).
Saya yakin apabila 1/2 dari penduduk jakarta yang menggunakan kendaraan pribadi beralih ke transportasi umum, Jakarta pasti akan terbebas dari kemacetan. (Yeeahh B-) )

Saya rasa sudah cukup mengeluarkan unek unek saya mengenai busway transjakarta hehe. Intinya, kita mesti punya stamina dan kesabaran yang lebih + bawa minyak angin yah (takutnya mual lantaran berdesak-desakan di dalam bus, hehe) ketika akan bepergian menggunakan transportasi massal yang satu ini, hehe..

Tapi yang terpenting kite mesti tetep support terus program yang di jalankan oleh pemerintah kita. Semoga bisa berkembang lebih baik kedepannya.
Semoga dari apa yang di baca dari tulisan ini, ada manfaat dan hikmahnya bagi para pembaca maupun penulis.
Mohon maaf apabila ada salah salah kata.
Wassalam ..  See you later.. ;-)


Trauma Cinta

Minggu, 10 November 2013

Puisi
Karya : Dennis Maulana

Berulang-ulang kali
Dan kesekian kalinya
Ku lakukan ini
Ku rasakan ini

Sakit ini
Luka ini
Pilu ini
Membuatku trauma
Trauma akan cinta

Buat apa ku lakukan
Jika akhirnya
Sakit yang ku rasakan
Sakit yang berkepanjangan

Hati ini berkata
Hati ini berjanji
Dalam kurun waktu ini
Ku tak ingin mendekatinya
Ku tak ingin menyentuhnya
Ku tak ingin terjatuh
Ke lubang yang sama
Ke terperangkap yang sama
Hanya untuk hubungan yang sia-sia

Ku coba mengintrospeksi
Cinta seperti apa yang sesungguhnya
Yang selayaknya hakiki
Abadi di dalamnya

Kepada siapa
Selayaknya ku mencinta
Cinta yang tidak pernah
Membuatku sakit

Ya..
Jawabnya
Hanya Dia-lah
Yang sepatutnya di cintai
Karna dengan cinta-Nya-lah
Kita bisa berdiri sampai saat ini
Hanya kepada-Nya-lah
Cinta yang sempurna
Cinta yang hakiki
Kekal dan abadi

Dunia Keras

Sabtu, 09 November 2013

Puisi
Karya : Dennis Maulana

Ku berdiri
Ku melangkah
Ditengah kerasnya dunia
Ditengah pahitnya dunia

Tak sekedar yang nyata
Maya pun turut bersama
Mendengar lantunan pedas
Menusuk dada begitu keras

Tak sedikit manusia
Menghiraukan yang lemah
Sudah tak memakai ketulusan
Mengabaikan rasa maaf

Dimana hati mereka?
Dimana nurani mereka
Yang selama ini membeku
Keras laksana batu
Yang mustahil dapat mencair

Kepedulian sudah jarang ku temui
Apakah lantaran aku tak terikat olehnya?
Sesungguhnya kita semua adalah  saudara
Yang patut di jaga keeratannya

Benar di nilai dusta
Dusta di nilai benar
Pahit di balik manisnya ucapan
Keras di balik lunaknya hati
Kasar di balik halusnya perbuatan
Ada apa di balik semua ini?

Mulut manis hanya menipu
Sementara hati berkata lain
Ringan hati hanya menipu
Padahal di belakang itu ada rasa berat hati

Aku jatuh
Tak ada yang peduli
Aku menangis
Tak ada yang peduli
Aku meminta bantuan
Tak ada yang peduli

Ini semua bagai kutukan
Apabila berbuat salah
Tetap akan selalu di nilai salah
Meskipun yang salah sudah dimaafkan
Tapi akan selalu di pandang sebelah mata
Oleh lingkungan di sekitar mereka
Tak mengikhlaskan yang salah
Untuk mau memperbaiki kesalahannya

Kini aku tak bisa apa-apa
Hanya bisa mengangkat kedua tangan
Kepada Sang Pencipta
Untuk memohon dilindungi
Di kuatkan
Di ikhlaskan
Di ringankan
Dalam menjalani skenario dunia
Untuk Menuju pada skenario-Nya yang hakiki

Sahabat Harapanku di Jalan-Nya

Rabu, 26 Juni 2013
Puisi
Karya     : Dennis Maulana


Sekian banyak yang ku lihat
Yang ku kenal
Tak ada yang mengajakku
Untuk mendekatkan pada-Mu

Siapa pun yang ku temui
Hampir semuanya sama
Belum ada yang pas di hati
Padaku untuk-Nya

Mereka kebanyakan
Hanya mengajak kesenangan semata
Kesenangan yang bukan untuk di jalan-Nya
Semu dan tipuan dari dunia

Langka kah sudah?
Atau mungkin sudah tidak ada lagi?
Lalu apakah ku biarkan seorang diri
Sendiri berjalan di jalan-Nya

Siapa pun itu
Dari mana pun itu
Aku bisa bebas terbuka
Dengan siapa saja

Namun untuk ku jadikan sahabat
Aku harus pandai memilih
Yang pantas dan benar
Untuk bersama merangkul hidup di jalan-Nya

Dalam diam ku berlirih
Tiada henti mengangkat kedua telapak tanganku
Semoga dapat ku temui
Sosok untuk temani hari-hariku di jalan-Mu

Secerah Hati


Puisi
Karya     : Dennis Maulana


Putih bersih tersembunyi
Namun terpancarkan sinarnya
Melantunkan dalam hati
Tersingkir jua sakitnya

Hatinya
Sumber dari segala tindakan
Hatinya
Benteng dari segala kelalaian

Ucapannya
Terdorong oleh hati
Karna hati
Sumber dari segala kebaikan

Lantas bagaimana?
Jikalau hatiku ternoda?
Darinya berkata
Ingatlah selalu kepada-Nya
Niscaya hatimu ‘kan bersih
Dari segala noda hati

Jika hati putih bersih
Niscaya tindakan pun ‘kan terarah
Jika hati penuh dengan noda
Tindakan pun akan terlena

Karna hati
Pada hakikatnya
Selalu berkata benar
Namun sering kali
Lisan menghianatinya

Manusia Langka

Sabtu, 23 Maret 2013

Cerpen
Karya   : Dennis Maulana

            Ditengah-tengah kerumunan kota, tampak sosok pemuda tampan dan tinggi sedang mengamati keadaan dilingkungan sekitar kota sambil memegang sebuah kamera. Dia adalah sosok yang bernama lengkap Ghandur Nashir, akrab disapa Nashir. Dia adalah seorang sastrawan sekaligus pengamat sosial yang namanya sering muncul di media cetak. Tulisan yang sedang ramai dibicarakan baru-baru ini oleh banyak orang yang dimuat dari salah satu koran dan majalah ternama ialah berjudul ‘Manusia Langka’. Judul yang mengandung makna dan menarik simpati banyak orang ini, menjadi bahan pembicaraan di berbagai media. Di dalam tulisannya itu ia berpendapat, bahwa manusia dimuka bumi ini sudah langka dan akan menuju pada kepunahan. Terus terang, lantas aku bertanya-tanya. Mengapa manusia di muka bumi ini yang sedang padat-padatnya malah di bilang langka olehnya?. Lantas aku bergegas ingin bertemu dengan sosok pemuda itu untuk bertanya secara langsung mengenai tulisan yang dibuat olehnya.

Quotes by Dennis Maulana

1.     Jujur itu indah, walaupun kadang terasa pahit pada awalnya. Tapi yakinlah jujur akan berbuah manis pada akhirnya.
2.     Jika Anda mendapatkan pasangan yang burukkepribadiannya, jangan salahkan Tuhan yang memberikan pasangan kepada Anda. Tetapi cobalah intropeksi diri Anda, sudah baikkah kepribadian Anda?
3.     Cintailah bahasa negaramu terlebih dahulu, barulah bahasa asing kemudian.
4.     Terkadang kita ingin Tuhan memberi seseorang untuk menemani kesepian kita, namun tak kunjung tiba. Disaat itulah Tuhan ingin berdua dengan kita.
5.     Kenapa Doa kita kadang tak terkabul hingga waktu yang cukup lama? Mungkin Tuhan sedang memilih yang terbaik untuk diri kita.

Dari Segi Pandang Dennis

Sabtu, 09 Februari 2013
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Salam Semangat semua.. !!!

Gimana nih kabarnya para pengunjung setia blogku??
pasti udah gak sabar ya nungguin postingan baru dari blog gue??? hehehe (kepedean -_-" )

Kali ini saya akan membahas dari apa yang telah saya amati dalam lingkungan sekitar. yang akan saya bahas yaitu mengenai Perilaku Masa Kini Jauh dari Agama. Langsung aja yah..

Saya bener2 sangat heran dengan pergaulan masa kini yang benar-benar melenceng dari Agama (Khususnya Islam). mereka itu menganggap, orang yang sangat patuh melaksanakan perintah-Nya itu di bilang kampungan, dan yang sangat melenceng jauh dari agama malah di bilang gahol. hmmm.. seakan-akan mereka akan hidup sampai usia lama. padahal kematian itu datang tidak hanya pada usia tua saja loh, bahkan kematian dapat datang pada usia muda. jika Allah sudah berkehendak pasti semua akan terjadi. jadi jangan senang-senang terlebih dahulu dan beranggapan bahwa "ahh.. usia gue kan masih muda ,, umur gue masih lama jadi di usia muda ini gue manfaatin buat seneng-seneng dulu deh,, beribadah kalo pas nanti tua aja" eitttsss itu pemikiran yang sangat salah sekali. justru pada usia muda ini, selagi raga masih sehat, pikiran masih jernih kita manfaatkan untuk beribadah kepada-Nya dan menuntut ilmu-Nya.

Janganlah... Kekuranganku

 puisi
Karya : Dennis Maulana
 

Amat terasa pilu
Jika kekuranganku
Yang teramati
Selalu terbayangi

Mata siapa memandang
Aku sebelah mata
Laksana ku tenggelam
Dari cacian dunia

Kelebihanku
Kau buang itu
Kekuranganku
Kau simpan di memorimu

Ku mohon
 jangan jauhi aku
Ingin mereka di sekelilingku
Meramaikan kesunyian

Jika kau tak menyapa
Namun tak apa
Karna ku masih merasa
Di temani Sang Pencipta